IMPLEMENTASI DAN PERKEMBANGAN GRAFIK KOMPUTER PADA FILM STAR WARS
Perkembangan Visual Grafis
Film Star Wars Dari Masa ke Masa
Waralaba film Star Wars telah menjadi salah satu yang
pertama dalam mengadopsi dan merasakan dampak besar teknologi komputer visual grafis
(VFX) dalam sejarah perfilman. Ketika "Star Wars: Episode IV - A New
Hope" dirilis pada tahun 1977. Pada masa ini, teknologi seperti "matte
painting" digunakan untuk menciptakan latar belakang yang imersif.
Matte painting adalah teknik di mana lukisan tangan atau gambar digital
digunakan sebagai latar belakang untuk adegan.yang di mainkan.
Perkembangan VFX dalam Trilogi Praquell
Pada tahun 1999, George Lucas memulai trilogi praquell dengan "Star Wars: Episode I - The Phantom Menace." Film-film ini memperkenalkan perubahan signifikan dalam penggunaan teknologi VFX. Teknik-teknik seperti "digital compositing" dan "blue/green screen" memungkinkan pembuatan karakter dan latar belakang yang sepenuhnya dibuat dengan VFX. Digital compositing adalah proses menggabungkan berbagai elemen visual menjadi satu adegan. Blue/green screen adalah metode di mana aktor beraksi di depan layar berwarna biru atau hijau yang kemudian digantikan dengan latar belakang VFX. Ini memungkinkan karakter seperti Jar Jar Binks dan efek visual yang lebih kompleks seperti pertempuran antar-ruang angkasa menjadi lebih baik.
Kemajuan VFX yang signifikan pada Trilogi Sequel
Pada tahun 2015, trilogi sekuel dimulai dengan
"Star Wars: Episode VII - The Force Awakens." Film-film ini
menampilkan VFX yang semakin maju, memungkinkan pembuatan karakter seperti
Supreme Leader Snoke dengan tingkat realisme yang tinggi. Teknologi VFX modern
seperti "motion capture," "3D modeling," dan "fluid
dynamics simulations" memainkan peran penting dalam menciptakan efek
visual yang mengesankan.
- Motion
Capture: Teknik di mana gerakan seorang aktor
direkam dan kemudian digunakan untuk menggerakkan karakter digital. Dalam
"The Force Awakens," teknologi motion capture digunakan untuk
menciptakan karakter seperti Supreme Leader Snoke dan Maz Kanata.
- 3D
Modeling: Proses pembuatan karakter dan objek
dalam tiga dimensi dengan komputer. Dalam "The Force Awakens,"
karakter seperti BB-8 dan kapal luar angkasa yang rumit dibuat dengan
menggunakan teknik 3D modeling.
- Fluid Dynamics Simulations: Teknologi ini digunakan untuk menciptakan efek seperti api, air, atau ledakan dengan simulasi komputer. Dalam "The Force Awakens," efek visual seperti ledakan kapal luar angkasa dan pertempuran antar-ruang angkasa yang seru diperkuat oleh fluid dynamics simulations.
Teknologi ILM IMAX pada "Star Wars: The
Force Awakens dan Rise Of Skywalker"
Selain teknologi VFX, "Star Wars: The Force Awakens" juga memanfaatkan teknologi ILM yang canggih. Salah satu contohnya adalah penggunaan "IMAX cameras" untuk pengambilan gambar adegan-adegan penting. Kamera IMAX menghasilkan gambar yang jauh lebih besar dan tajam, memberikan kualitas visual yang luar biasa. Dalam pengeditan, teknologi "Avid Media Composer" digunakan untuk mengolah ribuan potongan adegan menjadi film yang mulus.
Masa Depan VFX dalam Star Wars
Dengan setiap rilis film baru, teknologi VFX dalam
waralaba Star Wars terus berkembang. Masa depannya akan lebih penuh dengan
karakter dan efek visual yang semakin realistis, memungkinkan pengembangan
cerita yang lebih mendalam dan pengalaman sinematik yang semakin mendalam bagi
penonton. Teknologi VFX terbaru, seperti "virtual production"
dan "real-time rendering," akan memainkan peran penting dalam
menciptakan efek visual yang semakin memukau di masa mendatang.
Referensi :
1. https://www.fimela.com/entertainment/read/2390125/transformasi-7-film-star-wars-dalam-38-tahun
2. https://platt.edu/blog/a-breakdown-of-the-visual-effects-used-in-the-star-wars-franchise/
3. https://fforfilms.net/2019/12/20/the-evolution-of-film-style-in-star-wars/
4. http://yesi-yunita.blogspot.com/2012/10/pemanfaatan-grafik-komputer-pada-film.html
Komentar
Posting Komentar