Manusia dan Harapan
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Harapan atau asa adalah
bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau
suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada
umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan
terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun adakalanya
harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang
mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha. Harapan
berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga
harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi.
Dengan demikian harapan menyangkut
masa depan kita. Kita harus hidup dengan harapan, tetapi kita tidak bisa hidup
menggantung semata pada harapan. Adalah baik untuk berharap yang terbaik.
Tetapi hal itu tidak cukup. Kita tidak bisa hanya berharap – kita harus
bertindak.Sangat menyedihkan, bahwa banyak hal digantung berlebihan pada
harapan – demi perbaikan nasib. Berharap yang terbaik belum menghasilkan
apa-apa. Bekerja dan bertindak – disertai dengan harapan di dalam hati – adalah
hal yang membawa hasil. Kombinasi yang sempurna. Harapan tidak akan
mengecewakan – selama hal itu disertai dengan tindakan dan komitmen.
B. RUMUSAN
MASALAH
1. Apakah PENGERTIAN
MANUSIA ?
2. Apakah PENGERTIAN HARAPAN ?
3. Apakah MANUSIA DAN HARAPAN ?
4. Apakah SEBAB MANUSIA MEMILIKI HARAPAN ?
5. Apakah HARAPAN DAN KEPERCAYAAN ?
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
PENGERTIAN MANUSIA
Manusia adalah makhluk yang paling mulia
disisi Allah SWT. Manusia memiliki keunikan yang menyebabkannya berbeda dengan
makhluk lain. Manusia memiliki jiwa yang rohaniah, ghaib, tidak dapat ditangkap
dengan panca indera yang berbeda dengan makhluk lain karena pada manusia terdapat
daya berfikir, akal, nafsu, kalbu, dan sebagainya.
Pengertian manusia dapat dilihat dari
berbagai segi. Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta),
“mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang mampu
menguasai makhluk lain. Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep
atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau
seorang individu. Secara biologi, manusia diartikan sebagai sebuah spesies
primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
2. PENGERTIAN HARAPAN
Harapan berasal dari kata harap
yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu
yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan
seseorang. Setiap Manusia Mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan,
berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun
mempunyai harapan, biasanya berupa pesan pesan kepada ahli warisnya. Berhasil
atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan,
Misalnya Rafiq mengharapkan nilai A dalam ujian yang akan datang, tetapi tidak
ada usaha, tidak pernah hadir kuliah. Ia menghadapi ujian dengan santai.
Bagaimana rafiq memperoleh nial A. Luluspun mungkin tidak.
Harapan pun harus berdasarkan
kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada
tuhan yang maha esa, agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh
sungguh.
3. MANUSIA
DAN HARAPAN
Harapan dalam kehidupan manusia merupakan
cita-cita, keinginan, penantian, kerinduan supaya sesuatu itu terjadi. Dalam
menantikan adanya sesuatu yang terjadi dan diharapkan, manusia harus melibatkan
manusia lain atau kekuatan lain di luar dirinya supaya sesuatu terjadi atau terwujud.
Menurut macamnya ada harapan yang optimis dan harapan pesimistis (tipis
harapan). Harapan yang optimis artinya sesuatu yang akan terjadi itu sudah
memberikan tanda-tanda yang dapat dianalisis secara rasional, bahwa sesuatu
yang akan terjadi akan muncul pada saatnya. Dan harapan yang pesimistis ada
tanda-tanda rasional tidak akan terjadi.
Harapan itu ada karena manusia
hidup. Manusia hidup penuh dengan keinginannya atau maunya. Setiap manusia
memiliki harapan yang berbeda-beda, orang yang berpikir luas, harapannya pun
akan luas. Begitupun sebaliknya, orang yang berpikir sempit maka harapannya
juga akan sempit.
Harapan itu bersifat manusiawi dan
dimiliki semua orang. Dalam hubungannya dengan pendidikan moral, untuk mewujudkan
harapan perlu di wujudkan hal-hal sebagai berikut :
1. Harapan apa yang baik
2. Bagaimana cara mencapai harapan itu
3. Bagaimana bila harapan tidak tercapai
Jika manusia mengingat bahwa
kehidupan tidak hanya di dunia saja namun di akhirat juga, maka sudah
selayaknya harapan manusia untuk hidup di kedua tempat tersebut bahagia. Dengan
begitu manusia dapat menyelaraskan kehidupan antara dunia dan akhirat, dan
selalu berharap bahwa hari esok lebih baik dari pada hari ini. Namun kita sebagai
manusia harus sadar bahwa harapan tidak selamanya menjadi kenyataan dan
terwujud.
4. APA SEBAB MANUSIA
MEMPUNYAI HARAPAN
Menurut Kodratnya manusia itu adalah makhluk Soial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakatlainnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yakni dorongan Kodrat, dan dorongan kebutuhan hidup.
· Dorongan
Kodrat
Kodrat ialah sifat, keadaan, atau
pembawaan ilmiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu
diciptakan oleh tuhan, Misalnya menangis, bergembira, berfikir, berjalan, berkata,
dan lain lain. Dorongan Kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau
harapan, misalnya menangis, tertawa, ,bergermbira, dan sebagainya. Dan dengan
kodrat inilah manusia memiliki harapan.
· Dorongan
Kebutuhan Hidup
Sudah kodrat pula bahwa manusia
mempunyai bermacm macam kebutuhan hidup, kebutuhan hidup itu pada garis
besarnya dapat di bedakan atas : kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Menurut
Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia
itu ialah :
· Kelangsungan
hidup (survival)
· Keamanan
(safely)
· Hak
dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
· Diakui
lingkungan (status)
· Pewujudan
cita-cita (self actualization)
· Kelangsungan
hidup (survival)
Untuk melangsungkan hidupnya
manusia membutuhkan sandang, pangan, dan papan (tempat tinggal). Kebutuhan
kelangsungan hidup ini terlihat sejak bayi lahir. Setiap bayi begitu lahir di
bumi menangis, ia telah mengharapkan diberi makan/minum. Kebutuhan makan dan
minum ini terus berkembang sesuai dengan perkembangan hidup manusia.
· Keamanan
Setiap orang membutuhkan keamanan.
Sejak seorang anak lahir, ia telah membutuhkan keamanan. Begitu lahir dengan
suara tangis, itu pertanda minta perlindungan, setelah agak besar, setiap anak
menangis dia akan diam setelah di peluk ibunya setelah bertambah besar ia
dilindungi. Rasa aman tidak harus diwujudkan dengan perlindungan yang Nampak
secaara moral pun orang lain dapat memberi rasa aman.
· Hak
dan Kewajiban mencintai dan dicintai
Tiap orang mempunyai hak dan
kewajiban Dengan pertumbuhan manusia maka akan tumbuh pula kesadaran akan hak
dan kewajiban. Karena itu tidak jarang anak anak remaja mengatakan kepada ayah
atau ibunya “Ibu ini kok menganggap reny masih kecil saja, semua di atur!” itu
suatu pertanda bahwa anak itu telah tambah kesadaran akan hak dan kewajibannya
· Status
Setiap manusia membutuhkan status.
Siapa, untuk apa, mengapa manusia hidup, dalam lagu “untuk apa” ada lirik yang
berbuny “aku ini anak siapa, mengapa aku ini dilahirkan”. Dari bagian lirik itu
kita dapat mengambil kesimpulan. Bahwa setiap manusia yang lahir di bumi imi
tentu akan bertanya tentang statusnya, status keberadaannya, status keluarga,
status dalam masyarakat, dan status dalam Negara.
· Perwujudan
Cita Cita
Selanjutnya manusia berharap di
akui keberadaanya sesuai dengan keahliannya atau kepangkatannya atau
profesinya. Pada saat itu manusia mengembangkan bakat atau kepandaiaannya agar
ia diterima atau diakui kehebatannya.
5. HARAPAN DAN
KEPERCAYAAN
Kepercayaan Berasal dari kata
percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal
hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada Ucapan
yang sering kita dengar
–
Ia tidak percaya diri sendiri
–
Saya tidak percaya ia berbuat seperti itu atau berita itu kurang dapat
dipercaya
–
Bagaimana juga kita harus percaya kepada pemerintah
Dengan contoh berbagai kalimat yang
sering kita dengar dalam ucapan sehari hari itu maka jelaslah kepada kita,
bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran. Ada jenis pengetahuan yang
dimiliki seseorang, bukan karena merupakan hasil penyelidikan sendiri, melainkan
diterima dari orang lain. Kebenaran pengetahuan yang di dasarkan ats orang lain
itu disebabkan karean orang lain itu dapat di percaya.
-
Berbagai
Kepercayaan Dan Usaha Meningkatkannya
Dasar
kepercayaan. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat di bedakan
atas.
1. Kepercayaan
Pada Diri Sendiri
Keprcayaan
pada diri sendiri itu di tanamkan setiap pribadi manusia. Percaya pada diri
sendiri pada hakekatnya percaya pada tuhan yang maha esa. Percaya diri sendiri,
menganggap dirinya tidak salah. Dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang
di serahkan atau dipercayakan kepadanya
2. Kepercayaan
Kepada Orang lain
Percaya
keada orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru, atau
siap saja. Keprcayaan Kepada orang lain itu sudah tentu percaya terhadap kata
hatinya. Perbuatan yang sesuai dengan kata hati atau terhadap kebenarannya. Ada
ucapan yang berbunyi orang itu di percaya karena ucapannya.
3. Kepercayaan
Kepada Pemerintah
Negara
itu berasal dari tuhan, tuhan langsung memerintah dan memimpin bangsa manusIa,
atau setidak tidaknya tuhanlah pemilik kedaulatan sejati, karena semuanya
adalah ciptaan tuhan. Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatn adalah
dari rakyat..
4. Kepercayaan
Kepada Tuhan
Kepercayaan
kepada tuhan yang maha itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan
dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan
dan pengakuan akan kebenaran, kepercayaan itu amat penting . karena merupakan
tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan tuhannya.
Bagaimana tuhan dapat menolong umatnya, apabila umat itu tidak mempunyai
kepercayaan kepada tuhannya. Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan
rasa percaya kepada tuhannya usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi,
situasi, dan lingkungan. Usaha itu antara lain.
a)
Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatibadah
b)
Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat
c)
Mengurangi nafsu mengumlukan harta yang berlebihan
d)
Menekan perasaan negative seperti iri, dengki, fitnah dan sebagainya
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Harapan atau asa adalah
bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau
suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada
umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan
terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Setiap manusia
mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam
hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa
pesan-pesan kepada ahli warisnya.Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan,
pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing.
Daftar
Pustaka
1. naufal.
ILMU BUDAYA DASAR : MANUSIA DAN HARAPAN. Blogspot.com. Published October 25,
2022. Accessed January 7, 2022. https://hanifnaufalhawari.blogspot.com/2016/11/ilmu-budaya-dasar-manusia-dan-harapan.html
2. MANUSIA
DAN HARAPAN (Ilmu Budaya Dasar). Fauzan Barus. Published March 16, 2015.
Accessed January 7, 2022. https://fauzanbrs94.wordpress.com/2015/03/16/manusia-dan-harapan-ilmu-budaya-dasar/
3. View.
MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR TENTANG MANUSIA DAN HARAPAN. Selamat Datang.
Published May 20, 2017. Accessed January 7, 2022. https://adambudiman.wordpress.com/2017/05/20/makalah-ilmu-budaya-dasar-tentang-manusia-dan-harapan/
4. BAB
11 Manusia dan Harapan. Arief Imam 9. Published May 30, 2012. Accessed January
7, 2022. https://ariefimam2.wordpress.com/tugas-ilmu-sosial-dasar/bab-11-manusia-dan-harapan/
Komentar
Posting Komentar